Sejarah Desa
31 Januari 2017 19:18:39 WITA
Sejarah Desa Sekumpul
Desa Sekumpul terletak di Kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng adalah desa yang strategis baik dilihat dari letak Geografis . Secara Geografis terletak didaerah pegunungan dengan tofografi yang berbukit-bukit dengan curah hujan yang intensitasnya sangat tinggi adalah daerah yang sangat subur sehingga sangat memungkinkan segala bentuk tanaman tumbuh di desa ini. Dan kenyataan ini membuktikan bahwa desa ini memiliki kondisi lahan yang sangat subur baik dari aspek perkebunan dan pertaniannya. Terbukti tanaman cengkeh dan kopi menjadi primadona petani kini menuai hasil yang sangat memuaskan.
Secara pasti sejarah Desa Sekumpul secara tertulis dalam bentuk prasasti memang tidak ada. Ini hanya bermula dari ceritera tetua –tetua dan tokoh-tokoh desa secara turun-temurun dari generasi ke generasi dan secara harfiah dapat diterima . Sejarah awal terbentuknya Desa Sekumpul bermula dari beberapa Penduduk Gunung Sari (Desa Lemukih ) yang berusaha untuk mencari lahan untuk bercocok tanam dan menggembala sapi/lembu. Lalu menemukan lokasi yang dirasakan cocok walau berada agak jauh dari lokasi tempat tinggalnya. Setelah lokasi atau tempat yang menjadi lahan pertanian tanamannya tumbuh subur dan panennya berlimpah lalu berniat untuk membuat suatu gubuk/ pondok tempat beristirahat atau menginap apabila merasa kelelahan dalam bekerja. Karena dirasakan nyaman, aman dan betah tinggal dalam pondokan/gubuk tersebut maka memiliki niat pula untuk tinggal menetap dilokasi dimaksud. Karena lokasi yang subur dan panen panen yang berlimpah banyak pula penduduk lainnya yang ingin ikut membuka lahan untuk bercocok tanam. Satu persatu warga penduduk sekitarnya yang meninggalkan desanya untuk ikut tinggal menetap dan membuka lahan pertanian . Ada juga penduduk dari Desa Sudaji, Desa Bebetin dan dari Warga Karangasem ikut tinggal dan menetap di Desa ini. Sehingga lokasi ini menjadi ramai, bukan lagi sebuah pemukiman sementara, tetapi sudah merupakan sebuah desa yang dihuni oleh warga yang berasal dari beragam desa.
Mengingat banyaknya warga yang tinggal menetap dilokasi ini, timbul inisiatif untuk membuatkan nama Desa. Warga mengadakan suatu paruman yang dihadiri oleh tokoh tokoh Desa. Melalui perjalanan panjang dan paruman yang alot dan penuh pertimbangan. Pertimbangan yang paling mendasar adalah mengingat lokasi ini memiliki hasil pertanian yang dipanen terkumpul berlimpah dan agar tetap terjaga dan lestari lalu timbul kata SARI dan KUMPUL. Kata SARI yang berarti hasil dari bercocok taman/perkebunan dan KUMPUL berarti menyatu dan tak pernah surut atau berkurang. Maka SARI KUMPUL nama yang dirasakan pas dan sesuai dengan kondisi yang ada. Sejak itulah nama tempat ini disebut Sari Kumpul. Secara kewilayahan saat itu masih menjadi bagian dari Desa Gunung Bongga (Desa Galungan). Hal ini dikarenakan penduduk yang menempati desa ini berasal dari Desa Galungan lebih dekat. Lama kelamaan makin bertambah warga berdatangan ikut menempati wilayah ini. Seiring berjalannya waktu kata SARI KUMPUL berkonotasi menjadi SEKUMPUL. Karena dirasakan warganya sudah banyak, maka para tokoh tokoh desa mengadakan suatu paruman untuk menentukan lokasi yang ditempatinya dan ingin membentuk desa yang mandiri. Sejak tahun 1912 Desa Sekumpul berdiri sendiri, dan memiliki pemerintahannya sendiri.
Bapa Candri pada saat itu didaulat menjadi Perbekel Pertama yang menjabat di Desa ini. Dalam perjalanannya tercatat yang pernah menjabat sebagai Perbekel adalah sebagai berikut :
NO. |
KETERANGAN |
FOTO |
1 |
NAMA : BAPA CANDRI TAHUN JABATAN : 1912-1925 STATUS : ALM |
- |
2 |
NAMA : BAPA SUKEMADIA TAHUN JABATAN : 1925-1935 STATUS : ALM |
- |
3 |
NAMA : WAYAN SIMAN TAHUN JABATAN : 1936-1973 STATUS : ALM |
|
4 |
NAMA : WAYAN SUWIRKA TAHUN JABATAN : 1974-1977 STATUS : - |
|
5 |
NAMA : WAYAN SUMEDANA TAHUN JABATAN : 1978-1986 STATUS : - |
|
6 |
NAMA : NENGAH SUKERADA TAHUN JABATAN : 1986-1994 STATUS : - |
|
7 |
NAMA : GEDE SUARTAMA TAHUN JABATAN : 1995-2002 STATUS : - |
|
8 |
NAMA : GEDE SUARBA TAHUN JABATAN : 2003-2008 (JABATAN I) 2008-SEKARANG (JABATAN II) STATUS : - |
|
9 |
NAMA : MADE SUARTA TAHUN JABATAN : 2014-2020 STATUS : - |
Secara adat, antara Desa Lemukih, Desa Galungan dan Desa Sekumpul masih menjadi satu kesatuan. Hal ini dibuktikan secara Adat bahwa pada saat desa Lemukih ada Upacara Piodalan di Pura Desa, tujuh hari sebelum upacara berlangsung Prajuru Desa Lemukih menyampaikan Uleman (Undangan) kepada Prajuru Desa Galungan, dan Desa Sekumpul. Pas pada saat puncak acara piodalan secara beriringan warga Desa Galungan dan Desa Sekumpul datang berduyun-duyun datang ke Desa Lemukih (maturan sampai menginap/makemit ) di Pura Desa Lemukih selama dua malam. Dengan membawa segenap peralatan upacara dan upakara. Menurut para sesepuh/tetua Desa bahwa leluhur ketiga Desa ini adalah Bersaudara. Leluhur Desa Lemukih adalah yang paling tua, kemudian leluhur Desa Galungan, terakhir Leluhur Desa Sekumpul. Sebelum pelaksanaan upacara di Desa Lemukih selesai maka di desa Galungan dan Sekumpul tidak diperkenankan melakukan upacara pujawali di pura desanya masing masing.
Dokumen Lampiran : Sejarah Desa
Layanan Mandiri
Silakan datang / hubungi perangkat Desa untuk mendapatkan kode PIN Anda.
Masukkan NIK dan PIN!
Statistik Kunjungan
Hari ini | |
Kemarin | |
Jumlah Pengunjung |